Protein

Dalam martabak telur sudah pasti ada bahan telur dan daging cincang di dalamnya. Tak heran jika martabak telur memiliki kadar protein yang lebih tinggi dibanding martabak manis. Semakin banyak telur dan daging cincang yang digunakan pada martabak telur, maka semakin tinggi kadar proteinnya. Tapi tak menutup kemungkinan jika protein martabak manis juga bisa menyaingi tingkat protein martabak telur jika di dalamnya terdapat keju sebagai topping-nya.

Kolesterol

Meski martabak telur memiliki kandungan lemak, protein, dan kalori yang lebih tinggi dibanding martabak manis, tapi dari segi kolesterol martabak manis jauh lebih rendah dibanding martabak telur. Hal ini diakibatkan adanya penggunaan telur, daging, serta minyak yang tingkat kolesterolnya melebihi penggunaan mentega, cokelat, kacang, serta tepung yang ada martabak manis. Satu potong martabak telur mengandung kolesterol hingga 156 mg sedangkan sepotong martabak manis hanya mengandung 66 mg saja.

Lemak

Kandungan lemak yang dimiliki martabak telur juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan martabak manis. Lemak yang ada sepotong martabak manis dengan toping kacang dan meises hanya sekitar 11,31 gram sedangkan untuk martabak telur memiliki kadar lemak sebanyak 35,9 gram. Tapi jika martabak manis memiliki topping yang lebih beragam seperti keju, nutella, dan lain sebagainya, tentu saja martabak manis jadi lebih banyak kandungan lemaknya.

Secara keseluruhan, baik itu martabak manis maupun martabak telur memiliki nilai gizi dan kekurangan masing-masing. Asalkan tidak disantap secara berlebihan, kamu masih bisa kok menyantap keduanya.

https://pergikuliner.com/blog/martabak-telur-vs-martabak-manis-kira-kira-mana-yang-lebih-sehat